RLN Translate

    "Ketika seluruh negeri menjerit, ketika seluruh negeri mengering , ketika seluruh negeri terbakar, maka akan muncullah seseorang yang akan memperbaikinya. Orang yang akan menghilangkan cahaya kebatilan dengan kegelapan kebajikan. Orang dengan setengah jiwa itu akan mengakhiri kesengsesaraan di dunia ini. Seseorang yang datang dari dunia keburukan yang akan mengajarkan tentang arti kebaikan... dan... dan... "
"Lieze ? Kenapa kau tergagap ? Ayo lanjutkan"
"Uhh uhh... " Lieze seperti mengingat sesuatu.
"Lieze.. jangan bilang kau.. "
"Aku lupa.."
     Hening, kedua remaja itu terdiam. Rei terdiam karena kehilangan cerita yang ia harapkan akan menjadi petunjuk jalannya, Dan Lieze yang juga terdiam karena mencoba mengingat sesuatu.
"Hei Lieze..."
"Ya ? .. Tunggu ? Apa apaan muka datar itu ? "
"Kau menghancurkan harapanku" Ujar Rei yang mulai bangun dari duduknya.
    "Dan juga..." Rei melihat sekitarnya, tak ada satupun orang di sana. Desa yang tadinya ramai, tiba tiba sepi di sebabkan cahaya tadi.  "Haa Lieze.. Kenapa semua orang menghilang ? Kau tahu sesuatu ? " Pupil Rei mengecil, terpancar sebuah kekhawatiran di matanya.
   "HMM, sedikit. Aku pernah membaca sesuatu tentang ini di perpustakaan desa...." Lieze menatap Rei dengan serius.
" Apa ya namanya ? Hmm.. Azvielle erdusnousa.." lanjutnya sembari mengernyitkan keningnya.
"Azviell.. apa ? Apa itu ? " Rei memperbaiki posisi duduknya, badannya sedikit condong kedepan menghadap lieze. Memperlihatkan keseriusannya.
"Azvielle erdunousa , singkatnya itu penyucian.." ujar Lieze yang kini juga mencodongkan badannya ke arah Rei.
"Bukan ... sepertinya tidak cocok jika di sebut penyucian.. " Lanjutnya.
"Jelaskan saja secara rinci, dan juga.. kenapa posisi kita seperti ibu ibu arisan ??" Rei menyipitkan matanya, mukanya terlihat sedikit kesal.
" Arisan ? Apa itu ? " Lieze mendekatkan duduknya ke arah Rei, Mukanya kini tepat berada Di depan muka Rei.
"Kenapa lu bisa kepancing topik lain secepat ini ? " Rei berujar datar. Muka kesalnya juga masih melekat.
"Apa yang salah dengan wajahku ?? Kenapa semua orang mengatakan hal yang sama ??" Lieze memajukan bibirnya, ia cemberut lalu berdiri dan menyilangkan tangannya di dadanya dan mengarahkan tubuhnya membelakangi Rei.
"Duduk, jelaskan yang tadi sebelum kau terpancing semakin jauh."

Categories:

Leave a Reply