RLN Translate

      
    pict :science.howstuffworks.com
    "Begitu ya.. " Rei menganggukan kepalanya.
      " Jadi ini dunia lain ya. hmmm , dunia di sebelah duniaku. rasanya masih tidak masuk akal." gumamnya.
        "Ya, mungkin bagi pemikiran kalian , manusia, semua ini tidak mungkin. Padahal kalian sering mengalami Vieldazt. bahasa kami yang artinya persilangan." terang lieze.
      "persilangan ?"
      "ya,dimana seseorang mengalami penyatuan 2 dunia." terangnya lagi.
    "ooh.. seperti saat ada seseorang yang mengemudi. lalu ia mengalami kecelakaan karna melihat anak yang menyebrang ? padahal tidak ada siapapun disana." tanya Rei.
      "ya, seperti itu. tapi itu bisa saja perbuatan nakal bangsa lain. kami tidak pernah melakukan itu. itu dilarang"
     "dilarang ? " Rei masih belum mengerti.
      " dunia kami , dunia kami. dunia mereka , dunia mereka."
     "lalu bagaimana denganku ? jika kalian tidak mengganggu bangsa lain, kenapa aku bisa di sini ? " Rei masih terus bertanya tanpa henti.
     "itu... " Lieze mulai terdiam. Wajahnya menandakan terdapat sesuatu yang disembunyikan.
   "baiklah, jika kau tak mau beritahu. Setidaknya aku beruntung dapat masuk ke dunia yang tidak dimasuki bangsa lain." Rei mulai berdiri. Ia melihat sekitarnya, seluruh keramaian di tempat itu menariknya agar melihat desa itu jauh lebih dalam.
      "Ayo Lieze, karena kau yang pertama bertemu denganku. Jadi kau harus memperkenalkan ku lebih jauh tentang tempat ini." Rei mulai melangkah dengan tangannya yang menggenggam tangan lieze
"A-Apa ??" Lieze menarik tangannya, mencoba menolak.
"Ayolah, kasihan orang asing ini" Bujuk Rei.
"U-Uh baiklah.. " Lieze pun mulai berjalan.
           *****************
    "Woaa !! Apa itu ?!!" Rei terkesima oleh sebuah hewan. Hewan yang terbang melewati kolong kolong jembatan gantung. "Apa itu kendaraan kalian ?" Rei menunjuk ke sekumpulan orang yang berada di atas hewan tersebut.
  "Alvier ?!!" Lieze menatap tajam pada seseorang di sana. Orang Yang mengenakan kristal di kedua bahunya dan sedang duduk di barisan paling depan.
    "Alvier ? siapa itu ? " Rei menatap Lieze penasaran.
     "Pasukan penjelajah. juga penjaga.di sebut juga penjamu para penyusup"
   "Waahh.. penjamu ? kau kenal dengannya ? bisakah kau kenalkan aku padanya ? siapa tau dia bisa memberikan jamuannya padaku, hehe. " ujar Rei.
    "Rei maksud dari.. "
"OOOIII !! Alvier ! bisa aku minta jamuan... " Rei berteriak sambil mengayunkan tangannya pada gerombolan yang lewat di bawahnya.
      "REI !!! Jamuan adalah Pedang !! " Lieze membungkam mulut Rei.
      "Syukurlah jarak mereka dengan kita cukup jauh. suaramu jadi tidak terdengar. Jadi Rei, sekarang kau mau kemana ? " Lieze menoleh ke arah Rei
  "REII !!! " Rei sudah lari menjauh.
          *****************
      "Haah, Haaah" Rei bersandar pada sebuah tiang toko. tak ada seorang pun d tempat itu.
       " Apa lagi itu ? " dilihatnya kerumunan dikejauhan. Rei pun berjalan kearah kerumunan itu, ia melewati orang orang yang juga berjalan ke kerumunan itu. Namun tak ada seorang pun yang melihat ke arahnya. "Permisi, permisi" Rei menerobos masuk ke kerumunan. Namun sama, orang orang disana mengacuhkannya, seakan tak ada siapapun yang membelah kerumunan mereka.
      "LIHATLAH!! INI ADALAH HUKUMAN BAGI SIAPAPUN YANG MEMBERONTAK MarMour !! " Seru seorang wanita berzirah besi yang berada di tengah kerumunan itu. Tangan kanannya mengangkat tinggu tinggi sebuah cahaya hitam, sebuah cahaya yang membuat daerah kecil sekitarnya menjadi gelap.
       " DAN MULAI SEKARANG IA AKAN MENJADI HAMBA MARMOUR !! WADAH !! JUGA PESURUH SETIANYA !!! " Lanjut wanita itu.
      "jika kalian tak ingin sepertinya, maka berikanlah abdi kalian secara cuma cuma  padanya, dan ia akan memberikan kebaikannya Atau kami ambil paksa dari kalian ? dengan cara yang lebih menyenangkan..hiii" wanita itu menggunakan suara yang lebih pelan, di susul dengan senyumnya yang aneh.
     "apa apaan yang ia pegang itu ?" Rei mengernyitkan dahinya. Cahaya hitam itu bereaksi, cahaya itu tiba tiba mengalami pasang surut.
      "uah ! Apa ini ?! " wanita itu melempar cahaya itu.
      "Apa apaan hawa itu ?! apakah ??! " 
   tiba tiba Cahaya itu melebar, kegelapan menyebar ke segala arah. dan Kerumunan itu dengan cepat membubarkan diri. Setiap orang berlari menjauhi cahaya gelap itu. Terkecuali Rei. 
       "apaan nih ?" 
"Khiiiiinggg!!!" Cahaya gelap itu tiba tiba menjadi terang. Cahaya itu terus membesar, Orang orang yang tadi berlari pun mulai termakan oleh cahaya itu, Dan dengan sekejap, Ravenheld Dipenuhi oleh cahaya itu, juga termakan olehnya.
                    *****************

Categories: ,

Leave a Reply