RLN Translate

  "Uhh uhhh" erang Rei.
sebuah cahaya memasuki matanya , mata Rei pun dengan perlahan terbuka.
"apa ..? " " dimana .. ini ? "
      sebuah lorong gelap berada didepannya, dengan dinding yang diselimuti oleh gambar gambar aneh. Gambar gambar Makhluk dan pemandangan yang aneh.
     "Rei. " "Rei." "Anacleto" sayup sayup suara terdengar oleh Rei.
"Siapa ?? " Rei melihat sekitarnya , namun yang ia lihat hanyalah dinding bergambar aneh. "Rei.. Anacleto Rei Verden..." sebuah suara kembali terdengar.
"Siapa ??"
"Dimana ini ??"
"Aku tadi pasti jatuh terlalu keras " ujar Rei dengan tangan memegang dahinya.
"Rei. Rei " suara itu kembali terdengar.
"Siapa ?!?! " Teriak Rei, teriakannya membuat gema di lorong gelap tersebut.
"Rei.. bangun .. "
"Siapa kau ?!! Keluarlah !!" Teriak Rei lagi. 
hening. lorong itu seketika hening. suara misterius itu tidak terdengar lagi.
"aneh. dimana ini ? apa ini mimpi ? apa aku pingsan ??" gumam Rei.
"Celaka !!! jika aku pingsan di perjalanan pulang. uang sakuku bisa di ambil orang! " Gumam Rei Khawatir. 
"hihihi" suara itu kembali terdengar.
"lagi !! siapa kau !!? kelua.." belum Rei menyelesaikan teriakannya, lorong itu terasa bergerak. Seluruh gambar pada lorong tersebut bergerak ke belakang. Cepat , semakin cepat. Rei merasakan tekanan pada tubuh bagian depannya. tekanan yang semakin lama semakin keras seiring dengan bertambah cepatnya gambar pada dinding lorong tersebut.
" UAAAAAAA!!!!!" Rei berteriak 
tubuhnya semakin tertekan, ia merasa ia akan mati hari itu. Rei merasakan tulangnya mulai berhimpitan. ia kesakitan, kesakitan yang terus datang menekan. Hingga sebuah cahaya muncul dari ujung lorong.
    cahaya itu membesar, mendekatinya dengan cepat dan " AAAAAAAA!!!!" Rei kembali berteriak. 
                    ******************
   sebuah cahaya kembali memasuki mata Rei. " apa aku bangun lagi ? " gumamnya.
"Ya ! kau bangun ! " ujar seorang perempua  di atas muka Rei.
" Waaa ! mukamu terlalu dekat !! " teriak Rei. Badannya yang terkejut dengan segera bergerak mundur, menjauhi sang perempuan itu.
"Selamat datang Rei"
"Selamat datang ? " Rei terdiam.
"APA AKU MATI ??!! SELAMAT DATANG DI SURGA ??! " teriaknya " tunggu, apa orang sepertiku pantas di surga ? " gumamnya lagi.
"hihihi" 
" Selamat datang di Ravenheld, Rei''
"Ra-apa ? " ujar Rei.
"Ravenheld. sebuah desa di provinsi Axaliez." jawab wanita itu.
"ax- apa lagi itu ?? apa maksudmu ?? aku tidak pernah dengar. dimana ini ??!" Rei semakin khawatir.
Dilihatnya sekitar tempat itu. Indah, sebuah desa di pedalaman hutan. Semua rumah menempel pada pohon bak jamur liar. Jembatan jembatan gatung yang menjulang dari pohon ke pohon lain. Lalu lalang para warga yang sibuk dengan urusannya masing masing.
"....." Rei terdiam. Baru kali ini ia melihat tempat seperti ini secara langsung, bukan di film ataupun komik. 
"Rei.. Rei?" perempuan itu menepuk bahu Rei berkali kali , namun Rei masih terdiam kagum oleh pemandangan di sekitarnya tersebut.
"aku .. sebenarnya .. dimana ? " Ujar Rei dengan tatapan yang tajam ke perempuan di depannya tersebut.
"Aku sudah bilang kan. Ravenheld ! " jawabnya.
"Dan, ah ! aku Lieze. " lanjutnya.
"Lieze,Ravenheld,ax itulah.." Rei mulai bergumam lagi.
"aku pasti mati. ini pasti bukan di bumi lagi.aku pasti.." 
"Bumi ? siapa bilang ini di bumi ?"  potong Lieze.
"BUKAN KAN ?!?!? aku pasti mati kan ?!! " Muka Rei menunjukan sebuah keseriusan.
"i-iya, bukan di bumi. Tapi kamu juga bukan mati." jawab lieze dengan tersenyum.
 "Ha ? " 
                           *******,

Categories: ,

Leave a Reply