"Apa itu kenyataan ?"
"Apa dunia itu nyata ?"
"Apa arti nyata itu sendiri ?"
"Bangun ! Kau harus bangun !"
"Anacleto !!! Cleto !!!"
Sebuah cahaya memasuki matanya bersamaan dengan dunia abstrak yang muncul di pandangannya "Dimana... Aku ?"
***********
Kicauan burung memenuhi ruangan diikuti cahaya yang ikut memasuki kamar.
"Rei bangun. Ini sudah siang" sebuah suara lembut merambat masuk ke telinga rei.
"Ibu, memangnya jam berapa sekarang ? " gumam seorang anak sambil mengganti posisi tidurnya.
"Tujuh"
"E.." "APAAA ?!!!"
************
"Apa dunia itu nyata ?"
"Apa arti nyata itu sendiri ?"
"Bangun ! Kau harus bangun !"
"Anacleto !!! Cleto !!!"
Sebuah cahaya memasuki matanya bersamaan dengan dunia abstrak yang muncul di pandangannya "Dimana... Aku ?"
***********
Kicauan burung memenuhi ruangan diikuti cahaya yang ikut memasuki kamar.
"Rei bangun. Ini sudah siang" sebuah suara lembut merambat masuk ke telinga rei.
"Ibu, memangnya jam berapa sekarang ? " gumam seorang anak sambil mengganti posisi tidurnya.
"Tujuh"
"E.." "APAAA ?!!!"
************
Terlihat seorang anak tengah berlari di gang kecil yang di penuhi dengan rumput liar setinggi lututnya
"Uaah.. kenapa ayah membuat rumah di pelosok? Butuh waktu 15 menit untuk sampai ke jalan besar" engahnya. Rei terus berlari dengan tangannya yang sibuk mengikat dasi hingga, "Khiiingg!!" Sebuah cahaya tiba tiba menembus dirinya dengan cepat.
"U.. ? Apa itu ? " gumamnya terdiam.
******************
"Greeekk" gerbang sekolah mulai di tutup dan rei terlihat berlari terengah engah di kejauhan. "
"TUNGGUU PAKK !!! UAAHH" engah nya.
"Kau, sudah masuk jam 8 saja masih selalu telat. Kali ini aku tidak akan memberikanmu toleransi lagi." Ujar penjaga gerbang.
" Tapi pak.."
"Tidak ada tapi tapi! Sana pulang !" Getaknya.
Rei berbalik badan, berjalan menjauh. Namun di pikirannya ia harus dapat masuk hari ini, " jika absensiku pada hari ini kosong, aku tidak akan dapat tambahan nilai." Gumamnya.
"Baiklah !"
Rei berjalan memutar, mengarah ke bagian belakang sekolah. Matanya tak luput memandangi dinding sekolah yang tegap berdiri dan "Ah ! Itu dia ! " . Rei menemukan sebuah patok batu di pinggir dinding. Patok batu yang biasa digunakan oleh murid untuk kabur dari ataupun masuk ke sekolah.
"Tak kusangka aku akan melakukan ini" gumamnya. Kakinya mulai menaiki salah satu dari 2 patok tersebut, diikuti dengan kaki lainnya. Tangannya mulai menggapai dan menggenggam bagia atas pagar. Lalu dengan mantap ia mulai untuk mengangkat badannya kemudian..
"LOMPAT !! ADA YANG LOMPAT!!" sebuah teriakan terdengar dari balik pagar
"EE ?!?!?" keseimbangan Rei hilang karena terkejut dan "BRUUKK" badannya jatuh di bagian dalam pagar sekolah.
***************************
" Kenapa kamu lompat pagar ? kamu tau kan poin yang akan kamu dapat jika melanggar pelanggaran sekolah? " suara seorang guru menginterogasi rei.
"i..iya bu." jawab Rei gugup " ini pertama kalinya bu. " lanjutnya.
" bukannya tadi sudah di suruh pulang ? ya sudah. ini. bawa ini dan berikan pada orang tuamu sekarang !"
"sa.. saya pulang bu ?? tapi bu.." belanya
" sekarang! " getaknya.
"baiklah."
***********************
Rei berjalan menjauhi sekolahan.
" Sudah jatuh.. tidak masuk pula. hari yang sangat sial" gumamnya.
" apa isi surat ini ya ? apa aku akan di keluarkan ?? tp mana mungkin karena lompat saja di keluarkan." lanjutnya.
rei berjalan dengan matanya yang sibuk memandangi surat di tangannya, hingga tiba tiba " KHIIIINNNGGG" sebuah cahaya kembali menembus Rai. Cahaya itu mulai memenuhi pandangan Rei,di ikuti dengan hilangnya kesadarannya.
*******************
NOTE : SELURUH GAMBAR DI CERITA INI SAYA AMBIL DARI GOOGLE.COM JADI SAYA TIDAK BISA MENARUH SOURCENYA 1-1 . TERIMA KASIH :v
Categories:
"D'Lain'' Novel,
All
