Posted by Rafi Nurhisyam Haryono
-
Sesuatu menarik tangan Rei.
"Li..Lieze ?! "
"Diam dan terus berlari !"
Mereka berlari tanpa arah. Pandangan mereka melihat cahaya yang menyilaukan. Seluruh tempat disekitar mereka hanya berwarna putih, Tak ada yang lain kecuali warna itu.
"Ada apa ini ? Lieze ??" Kaki Rei terus bergerak mengikuti tarikan pada tangannya.
" Akan kujelaskan sebisa mungkin nanti" jawab lieze.
"Jelaskan apa ? Sudah kuduga ada yang aneh di sini.."
"Mulai dari tidak ada orang yang memperhatikanku " Lanjut Rei.
" Memangnya kenapa ? Apa kau gila perhatian ? " Ujar Lieze pedas.
"A! bukan gitu ! Hanya saja.. tidak ada satupun mata yang menatapku "
"Apa yang diharapkan dari melihat orang asing ?? " Lieze tetap pedas.
"Kau tau itu menyakitiku ? " muka Rei sedikit berubah.
"STOP !!"
Tarikan di tangan Rei berhenti.
"A-A-APA?!"
"BRUUKK" Rei terjatuh.
"Lututuku..." Rintih Rei "Eh ?"
Cahaya perlahan memudar, Lebih tepatnya seperti terhisap oleh sesuatu. "Uh! Dadaku !! Panas !! Dadaku !! " Rei merintih kesakitan, kedua tangannya menggenggam erat dadanya.
" Benar ! Cerita itu benar !! " gumam Lieze, "Seluruh cahaya yang terhisap ini.. yang terhisap ke tubuhmu ini..." Lieze menutup mulut dengan kedua tangannya, Matanya mulai mengeluarkan airnya.
"LIEZEEE !!! APA INI !!? DADAKU !! DADAKU AKAN MELEDAK!!! " Rei menjerit. Diikuti dengan bertambahnya cepatnya cahaya itu terhisap, Cahaya itu membentuk pusaran yang terpusat pada dada Rei , Menyebabkan sebuah gangguan ruang di sekitarnya. Daerah sekitar Rei terlihat pecah, menjadi sebuah Kubus kubus kecil , " LIEZEEE !! APA INI ?!! " Rei terus mengerang, tubuhnya mulai terkejang di atas tanah, Tangannya kaku, matanya tajam melihat ke atas, dan tak lama kemudian cahaya itu hilang.
**************
"Rei ? Kau tak apa ? Rei ? Rei !!"
" Uh ? Lieze ? " mata Rei mulai terbuka, Dilahtnya kepala Lieze tepat di atas kepalanya.
"UAH ! DADAKU !"
Dukk
"Aduh !" Gerakan Rei yang bangun secara tiba tiba membuat kepala mereka saling berbentur.
"Apa apaan langsung duduk begitu ? " Ujar Lieze sambil mengusap keningnya.
"Uhh.. Kenapa juga kepalamu tepat di atas wajahku ?" Ujar Rei yang juga sedang mengelus keningnya.
"Hei, Lieze.. "
"Ha ? Apa ? " Lieze memasang
Muka cueknya sembari tetap mengelus keningnya.
"Apa apaan cahaya tadi ? Kau tahu sesuatu ? " Mata Rei melihat jauh kelangit, menandakan terdapat sesuatu yang mengganjal hatinya.
"Hmm? Aku juga tidak terlalu tahu... tapi menurut cerita nenekku.. kau mungkin orang yang .... "
"Aku Yang Terpilih ?!?! Apa aku terdapat dalam sebuah ramalan ?? Yaa... Yaa... aku memang sudah merasakannya sejak kecil, bahwa aku memang mengemban misi khusus di dunia ini.. lalu apa yang nenekmu ceritakan ?? Naga ? Monster ?? Atau Tentang raja iblis ?? Apa itu ??" Mata Rei melihat tajam ke arah mata Lieze, api semangat sudah memenuhi bola matanya.
"Apa apaan bisa berubah drastis seperti itu dalam waktu singkat ??" Ujar Lieze Datar.
"Yaa.. Aku memang orang yang tidak dapat diduga ha ha." Rei tertawa kecil.
"Lalu. Apa kelanjutan dari cerita nenekmu itu ? Apa ?" Lanjutnya
"Baiklah.. akan kumulai ..." Ujar Lieze.
***********
Np: pict sedang di gambar :3
Read More …